Senin, 24 November 2008

DENDAM

Sesak...

Penat...

Seperti hujaman sembilu

Pedih...

Tak daya kuusir lalu

Di dalam sini...

Getar mengguncang

Aku tak bisa diam

Tak enggan aku melawan

Karena dendam sudah membatu!!

Sungguh!!

Aku tak akan beranjak

Sampai kupastikan..

Mereka mati di tanganku!

(nyitz; 20 Aug 07. Dipersembahkan untuk pelaku-pelaku kekerasan pada perempuan & anak)

GUNDAH

Ceritakan

Apa yang menjadi sendumu

Jangan simpan dan genggam

Setiap kegusaramu

Bilik hati ini teramat lebar

Untuk sekedar hempaskan kepingan rasa

Kau pria hebat, sayang..

Dan aku,

Bukan perempuan biasa

Jadi,

Bertuturlah..

Berujarah..

Karena aku tercipta dari tulang rusukmu...

(nyitz; 17 Aug 07 )

OUR JOURNEY

Hari ini…

Petualangan benar-benar telah dimulai

Seperti perahu melaju

Kan ada hangat pagi…Ada elok senja

Kan ada pula gelombang pasang

Menderu badai

Bersamamu di tengah samudera

Aku tak takut

Karena aku yakin

Tak akan ada cinta tulus dan kuat

Seperti punyamu…


tentang kamu...

Pada rembulan yang sembunyi aku merayu..

Agar ia tak enggan temani

Tapi ia tak kunjung wujudkan rupa...

Hingga mataku sayu oleh malam

Riak rindu yang menggebu, sentuh lembut sanubari...

Mungkin kekasih sedang memimpikanku malam ini

Duhai bayu... bisikan namaku di telinganya...

(nyitz;13 juni ’07)

Seperti lembut sutera pada kulit perempuan

Serupa pancar redup cenayang yang tenang

Lusuh rupaku pun tak lekas suram

Yang kurasa layaknya gemuruh guntur tersamarkan awan

Menjelma dalam dada....

Aku melemah saat kudapati ciumanmu

Lembut di bibirku...

(nyitz; 10 Juni 07)

Buih sejuk dari hujaman air dingin pada batu kapar

Menerpa wajahku...

Hembus angin bukit yang lintasi gemerisik pinus

Menghantam punggungku...

Aliran bening memaku kaki dan jemariku

Meski permukaannya biaskan cahaya tiga warna...

Pria itu terus di sisi lenganku

Rautnya segar, senyumnya riang.

Ia terus dengungkan rindunya untukku.

Dan..perempuan itu...

Membungkam sedinhya pada air beku dan hawa dingin.

Duduk mematung berpermadani batu terjal

Lalu yang kuamati hanya punggungnya

Punggung yang kuyu...

Sementara dalam deru air baja...

Pria itu terus memanggilku

......

(nyitz; 3 juni 2007)